Hidup bermandi kelazatan dunia,
Bersilih ganti wanita di sisi,
Zikirnya harta pedomannya pangkat,
Seakan mati bukanlah hakikat,
Namun...
Geletak kemelut menerpa diam,
Menghinjak-hinjak alur rasa fitrahnya,
Tandus jiwa walau ada segala,
Persoalan mengapa menggugat tawa,
Mengerang batin, sendiri tak bernada,
Terpana diri di mahligai gah berdiri,
Jurnal alam memetakan pandangan,
Serentak bergema alunan azan,
Terbungkam hati gelintar jasad ini,
Sayup nan syahdu bertandang sendu,
Kerna sesal keterlanjuran dahulu,
Buat pertama kali dalam hikayat diri,
Menjadi tetamu di rumah paling suci,
Basah wudu' menghapus hitamnya hati,
Dan tenang muara ada mengiringi,
Bertemu pengucapan teragung insani,
Ingin terus dia begini,
Puitis didakap kasih Ar-Rahman,
Di lembayung bertahannuth di sisi lesu,
Menyingkap cinta menadah keampunan,
Membuka lembaran permaidani bahagia,
Mengungkap kalimah Allah Yang Esa...
Cetusan: Thoyyibah (2006)
0 Komen:
Post a Comment